Warga Dusun Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan Purbalingga yang terdampak bencana alam tanah bergerak masih diliputu rasa wasa-was. Oleh karena itu mereka mendapatkan pendampingan pemulihan trauma (trauma healing).
“Musibah tersebut membuat warga terutama anak-anak panik. Mereka seperti trauma. Oleh karena itu kami memberikan pendampingan kepada mereka. Tujuannya agar trauma mereka hilang,” kata Koordinator Lapangan Pramuka Peduli (Pramuli) Kwarcab Gerakan Pramuka Purbalingga, Edi Susanto, Sabtu (5/12).
Disampaikan Kwarcab Purbalingga melalui Pramuka Peduli (Pramuli), Unit Bantu Pertolongan Pramuka (Ubaloka) dan Pasukan Perwira Muda (Pasperda) dan Satuan Karya Bakti Husada (SBH) terus fokus ikut meringankan beban penderitaan para korban bencana tanah bergerak tersebut. “Hari ini, kami menambah personil di Dusun Pagersari. Ada 9 orang Andalan Kwarcab, 10 orang anggota Pramuli, Ubaloka dan Pasperda, dan 6 orang anggota SBH yang diterjunkan. Nantinya, mereka akan membagi tugas di dapur umum dan pelayanan kesehatan. Khusus SBH nanti akan melaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan,” ungkapnya saat ditemui di Posko Induk yang berada di SD Negeri 2 Tumanggal.
Pamong SBH, Tofik Nur Arifan menambahkan, anggota SBH melaksanakan rangkaian kegiatan, diantaranya pembagian masker, pengukuran suhu tubuh, pemeriksaan tekanan darah, pengukuruan kadar oksimetri, pemberian obat dan vitamin serta melaksanakan pemulihan trauma atau trauma healing. “Seluruh rangkaian kegiatan melibatkan Pamong SBH dan Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Pengadegan melakukan pemeriksaan kesehatan. Ada 68 anak usia 6-12 tahun mengikuti trauma healing. Kami pilih bermain menjadi metode trauma healing. Kegiatan ini diisi dengan bernyanyi dan berbagai permainan, serta bercerita. Setelah itu pembagian susu dan makanan kcil,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital bagi para korban bencana. “Dengan trauma healing korban diharapkan bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana,” katanya
Bencana alam tanah bergerak terjadi di Dusun Pagersari Desa Tumanggal Kecamatan Pengadegan pada Kamis (3/12) pagi hingga malam. Musibah tersebut menyebabkan 147 rumah warga terdampak, mulai rusak berat ringan. Akibatnya 169 Kepala Keluarga (KK) mengungsi.
“Warga mengungsi karena khawatir rumah mereka ambruk atau rusak akibat tanah bergerak tersebut. Mereka mengungsi ke rumah saudara. Ada juga yang di masjid. Karena tanah bergerak masih terjadi,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga Umat Fauzi, dalam keterangannya Jumat (4/12) pagi.
Sumber: wawasan.co